BPS DKI akan Sensus Penduduk Jakarta

JAKARTA, MP - Untuk mengetahui data dan jumlah penduduk Jakarta, Badan Pusat Statistik (BPS) DKI Jakarta akan melakukan sensus penduduk secara serentak di lima wilayah DKI dan Kepulauan Seribu pada 1-31 Mei mendatang.

Namun karena pendataan dilakukan dari rumah ke rumah, BPS berharap dukungan dan sosialisasi dari Pemprov DKI agar warga mau kooperatif menerima kedatangan petugas sensus tersebut.

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) DKI Jakarta, Agus Suherman, mengatakan, sensus yang akan dilakukan pihaknya untuk mendata penduduk Jakarta yang tergolong warga miskin, pengangguran, tinggal di Jakarta lebih dari enam bulan ataupun hanya tinggal enam bulan saja, hingga warga yang tinggal di kolong jembatan sekalipun.

Untuk melakukan pendataan itu, pihaknya akan mengerahkan 21 ribu petugas lapangan yang akan tersebar di lima wilayah kotamadya serta Kepulauan Seribu.

“Petugas Sensus Penduduk ini akan melakukan pendataan dari rumah ke rumah. Melalui nama dan alamat data akan dicatat. Pemberitahuan melalui media sangat diharapkan sehingga pelaksanaan sensus penduduk ini dapat diketahi masyarakat. Agar mereka bisa menerima petugas dengan lebih terbuka dan memberikan data secara detail,” ujarnya, Senin (25/1).

Agus menambahkan, untuk persebaran tenaga pendataan, akan dibagi sesuai tingkat kepadatan penduduk. Dirinya mencontohkan, wilayah Jakarta Timur yang memiliki luas wilayah 187,73 km2 dengan jumlah penduduk 2.448.653 juta jiwa, jelas membutuhkan petugas lapangan yang lebih banyak dibanding Kepulauan Seribu yang memiliki jumlah penduduk lebih sedikit sebanyak 19.587 ribu.

Petugas lapangan ini terdiri dari petugas pendataan atau Pencacah Lapangan (PCL) dan koordinator. Dalam operasinya, petugas lapangan ini akan mengawasi sepuluh tim koordinator lapangan. Koordinator lapangan ini akan mengawasi tiga petugas, yakni dua petugas PCL. Mereka akan diterjunkan langsung untuk mendatangi 30.093 RT dan 2.686 RW, 267 kelurahan, dan 44 Kecamatan.

“Petugas pendataan ini dibagi dua Rukun Tetangga (RT) di setiap wilayah. Mereka harus menyelesaikan pekerjaannya selama satu bulan penuh,” terangnya.

Menurutnya, sensus penduduk ini telah dialokasikan dalam APBD DKI tahun 2010 sebanyak Rp 90 miliar. Sebanyak 80 persen dialokasikan untuk gaji petugas lapangan sebesar Rp 2,8 juta. Petugas lapangan ini akan dilatih selama 3 hari mulai Maret dengan 8 gelombang. Namun, dari 21 ribu kebutuhan tenaga sensus, baru sekitar 90 persen yang telah terealisasi.

“Mereka ini telah tersaring dengan kualifikasi tamatan Sekolah Menengah Atas (SMA), menulis bagus, mampu melakukan wawancara kepada penduduk dan berdedikasi tinggi,” tandasnya. (red/*bj)