Jumat, Juli 24, 2009

Satpol PP Jakpus Jaga Ketat Pasar Baru

JAKARTA, MP - Sebanyak 50 petugas Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Jakarta Pusat menjaga ketat kawasan Pasar Baru, menyusul penertiban yang dilakukan terhadap ratusan lapak pedagang kaki lima (PKL) di wilayah itu.

Kepala Satpol PP Jakarta Pusat, Idris Priatna, Jumat (24/7), mengatakan, keberadaan PKL di Pasar Baru memang sudah lama dikeluhkan masyarakat, karena kenyamanan warga yang sedang berbelanja terganggu dengan banyaknya PKL yang memenuhi gerbang utama pintu utara dan selatan.

"Mulai hari ini, kita posisikan personel untuk menjaga kawasan Pasar Baru agar PKL tersebut tidak kembali," kata Idris Priyatna.

Lanjut Idris, pihaknya berkewajiban untuk mengembalikan kondisi Pasar Baru seperti sedia kala dan menegakkan Perda No.8 Tahun 2007 tentang Ketertiban Umum, sehingga kesemrawutan oleh PKL di lokasi tersebut harus segera diakhiri.

"Selama ini pejalan kaki yang berkunjung ke Pasar Baru kesulitan lantaran PKL membuat lokasi menjadi sempit. Belum lagi banyak parkir motor liar yang mengganggu pengunjung," ujarnya.

Idris menyayangkan, ada usaha provokasi yang dilakukan oleh salah seorang pedagang dengan cara melemparkan benda keras ke arah petugas. Beruntung, aksi tersebut dapat segera diredam oleh petugas, sehingga situasi yang sempat memanas dapat segera dikendalikan.

"Beruntung personel kami tidak terpancing dengan provokasi tersebut sehingga keributan bisa diatasi," pungkasnya.

Sementara itu barang milik PKL yang berhasil disita petugas Satpol PP, lanjut Idris, terpaksa diamankan di Cakung, Jakarta Timur.

Irwansyah (34), salah satu pedagang mengaku sudah lama berjualan di kawasan Pasar Baru. Namun, akibat penertiban yang dilakukan Satpol PP, terpaksa harus mencari lokasi berdagang di tempat lain.

"Setelah ditertibkan, pedagang kebingungan mencari tempat. Apalagi mata pencarian kita ya dagang seperti ini," keluhnya.

Belum lagi, lanjut bapak dua anak ini, kebutuhan keluarga sehari-hari harus dipenuhi.

"Kita mengharapkan agar Walikota merelokasi pedagang di kawasan Pasar Baru," ujar warga Kemayoran ini.

Sementara Ratna (41), seorang pedagang yang merupakan warga Senen, Jakarta Pusat, terpaksa menjajakan pakaian dengan berjalan kaki ke pengunjung Pasar Baru.

"Terpaksa mas, saya jajakan dagangan ke pengunjung dari tempat ke tempat yang lain. Soalnya tempat yang selalu kita tempati sudah dibongkar petugas," ujarnya.

Ratna juga meminta kepada Pemkot Jakarta Pusat agar memperhatikan pedagang kecil seperti mereka.

"Memang kita salah berjualan di pinggir jalan, tapi masak walikota sendiri tega melihat pedagang kecil seperti kita selalu ditertibkan," lanjutnya. (mp/*a)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts with Thumbnails