Kamis, Juli 30, 2009

120 Bangunan Semi Permanen Dibongkar

JAKARTA, MP - Sebanyak 120 rumah semi permanen di sepanjang Kali Galur, Jl Baladewa, Tanah Tinggi, Johar Baru, Jakarta Pusat, Kamis (30/7), ditertibkan oleh 405 petugas gabungan Jakarta Pusat.

Kepala Satpol PP Jakarta Pusat, Idris Priatna mengatakan, bangunan liar yang berdiri di sepanjang Kali Galur telah melanggar Perda No.8 tahun 2007 tentang larangan mendirikan bangunan serta mengganggu ketertiban umum.

"Penertiban bangunan liar dinamakan operasi terpadu, gabungan dari Musyawarah Pimpinan Kota (Muspiko) Jakarta Pusat serta dibantu dengan Sudin Pertamanan, Sudin PU," ujar Idris Priatna yang ditemui di lokasi penertiban.

Idris Priatna melanjutkan, ratusan bangunan tersebut rata-rata berdiri sejak tahun 1997, mulai dari bangunan rumah, bengkel, wartel dan bangunan lainnya yang berdiri di atas kali dan trotoar jalan.

"Kita akan kembalikan ke fungsi semula seperti dibuatkan trotoar jalan, dan taman. Sedangkan kali akan dikeruk untuk mempercantik wilayah ini," kata Idris.

Ia mengatakan, bahkan ada sebuah bengkel berdiri di atas kali sehingga anak-anak yang pergi ke sekolah terpaksa berjalan di tengah jalan. Akibatnya banyak kecelakaan di sini. "Mudah-mudahan masyarakat tidak membangun lagi di atas kali," ujarnya.

Proses penertiban bangunan semi permanen berjalan lancar. Sebagian besar pemilik bangunan sadar atas kesalahan membangun bangunan. Bahkan beberapa warga membongkar sendiri bangunannya.

Camat Johar Baru, Mar Sigit mengatakan, sebelum melakukan pembongkaran pihaknya telah memberikan surat peringatan (SP) kepada pemilik bangunan, dan mereka memberikan sinyal positif untuk membongkar bangunannya sendiri.

"Mereka sadar dan membongkar sendiri bangunan. Bahkan tidak ada protes sedikitpun dari pemilik rumah. Bahkan ada rumah pegawai Departemen Agama bernama H Jufri yang sedang dibangun terpaksa kita bongkar pagarnya karena berdiri di atas kali," ujarnya.

Salah satu pemilik warung kopi, Mahsani (70), tidak terima warung kopi yang berdiri tahun 2000 dibongkar petugas. Bahkan istrinya sempat pingsan saat alat berat beko menghancurkan warung kopinya.

"Saya tidak terima, warung itu sandaran hidup keluarga. Mau pindah ke mana warung saya," ujarnya sambil berteriak kepada petugas.

Hingga berita ini dturunkan, pembongkaran bangunan semi permanen masih sedang berjalan. Setidaknya saat ini ada 80 bangunan sudah dibongkar petugas. (red/*ant)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts with Thumbnails